Peran media sosial bukan lagi hanya sekedar tempat hiburan, tetapi juga untuk berbagai kepentingan lainnya. Contohnya media sosial memberikan pengaruh yang cukup baik terhadap kampanye politik online. Sebelum Pilkada 2020 pun, sudah banyak contoh kampanye politik online yang dilakukan oleh para politisi.
Penyebaran kampanye melalui media sosial yang kreatif dipercaya akan mudah viral dan bisa menarik perhatian publik untuk mengetahui visi, misi, dan program kerja dari pasangan calon (paslon) yang dipromosikan. Media sosial dapat memberikan dampak yang besar jika strategi kampanye yang dilakukan tepat.
5 Contoh Kampanye Politik Online
Banyak platform media sosial yang bisa dipakai untuk kampanye politik online, seperti Instagram, Twitter, Facebook, bahkan TikTok. Setiap platform mempunyai berbagai fitur dan ciri khas yang bisa digunakan untuk membuat konten kampanye yang berbeda-beda. Namun, berikut ini contoh kampanye politik online yang sudah pernah dilakukan.
1. Advertisement
Advertisement atau iklan untuk kampanye di media sosial baru diperbolehkan pada Pilkada tahun 2020. Iklan di sini yaitu iklan berbayar yang dibiayai oleh parpol, paslon, atau pihak kampanye. Iklan kampanye seperti ini bisa menjangkau ribuan pengguna media sosial tersebut sesuia target pemasangan iklan yang dipilih.
Misal target eksplor seperti demografi, usia, lokasi, dan sebagainya. Target jangkauan ini bisa dipilih melalui fitur microtargeting saat akan melakukan iklan di media sosial tersebut. Jumlah kuota penayangan iklan setiap harinya sebanyak 5 iklan untuk setiap akun resmi sudah terbilang cukup.
Hal yang harus diperhatikan bagaimana desain dan informasi yang ada pada banner iklan. Buatlah banner dengan desain yang unik dan menarik dan informasi di dalamnya tetap bisa tersampaikan dengan baik. Hal ini karena visual bagi sebuah konten di media sosial cukup berpengaruh terhadap keberhasilan menarik perhatian audiens.
2. Membangun Personal Branding
Jika Anda mempunyai rencana untuk mencalonkan diri di pemilu mendatang, buatlah personal branding di media sosial dari jauh-jauh hari. Membangun personal branding di media sosial melalui akun pribadi menjadi banyak contoh kampanye politik online yang cukup efektif untuk mendapatkan dukungan.
Selain visi, misi, dan program kerja, citra dan kepribadian paslon akan diperhitungkan oleh para calon pemilih. Misalnya seperti Ridwan Kamil yang mulai aktif di Instagram sejak menjadi walikota Solo dan Jokowi saat menjadi Presiden para periode satu. Keduanya membangun personal branding di media sosial.
Mereka aktif membagikan kegiatannya ketika di lapangan saat bekerja dan kegiatan bersama dengan keluarga. Dengan perbuatan tersebut, masyarakat mengetahui tentang kinerja mereka dan sikap mereka saat bersama keluarga. Contohnya Jokowi, selain dikenal sebagai presiden, Jokowi juga dikenal sebagai kakek yang baik untuk cucunya.
Keaktifan Ridwan Kamil di Instagram saat itu membuat tidak hanya warga Bandung saja yang mengenalnya, tetapi juga hampir seluruh masyarakat Indonesia. Personal branding yang keduanya lakukan memudahkan mereka dalam mendapatkan dukungan di pemilu selanjutnya, Ridwan Kamil saat Pilkada 2020 dan Jokowi saat Pemilu 2019.
3. Membuat Konten yang Menarik
Contoh kampanye politik online selanjutnya yaitu membuat konten di media sosial, baik di akun resmi maupun akun tim kampanye. Contohnya konten untuk feed, instastory, dan IG TV di Instagram, membuat tweet di Twitter, postingan di Facebook, vidio di TikTok, dan sebagainya.
Konten yang seperti ini tidak bisa disamakan untuk semua platform media sosial karena setiap platform mempunyai ciri khasnya masing-masing. Misalnya di Instagram design sangat penting karena ciri khas Instagram yang merupakan media sosial yang estetik.
Unggah vidio di TikTok harus memenuhi beberapa kriteria, begitu pun mengunggah tweet atau di Twitter harus dengan strategi agar informasi tersebut banyak mendapatkan respon. Selain itu, konten yang diunggah harus tetap menunjukkan citra atau ciri khas dari paslon atau parpol tersebut.

